Tips Foto Keren di Gunung untuk Pemula

Salah satu kepuasan pendaki setelah mendaki gunung adalah memiliki koleksi foto yang keren. Karena foto tersebut bisa menjadi kenangan berharga di masa depan. Oleh sebab itu, banyak pendaki pemula yang mendambakan punya foto-foto keren di gunung. Tapi, banyak dari pendaki pemula yang nggak jago motret. Tenang, guys! Kami punya solusinya. Berikut ini 5 tips foto keren di gunung yang kami kutip dari napaktilas.net.

1. Pelajari aturan dasar fotografi untuk pemula

Untuk mendapatkan foto yang bagus, mau tidak mau kamu perlu belajar beberapa aturan dasar fotografi. Why? Karena aturan dasar fotografi dapat meningkatkan kualitas foto kamu secara instan. Beberapa aturan dasar fotografi yang wajib dipelajari oleh pendaki pemula:

  • Rule of third.
  • Golden ration.
  • Komposisi objek foto.
  • Pencahayaan.
  • Ketajaman gambar.

Untuk pemula, kamu cukup mempelajari itu dulu. Cukup mengaplikasikan kelima teknik dasar tersebut foto kamu akan jadi sangat keren.

Yuk, mulai cari tahu detailnya.

Rule of third merupakan teknik membagi bidang foto menjadi 3 bagian. Ada dua garis imajiner vertikal dan dua garis imajiner horizontal. Titik temu dari kedua garis imajiner tersebut adalah zona point of interest. Artinya, kamu bisa menghasilkan foto bagus, jika meletakkan poin penting dari objek foto di area point of interest dalam aturan rule of third.

Bingung ya? Kami langsung kasih contoh deh!

Tips foto keren di gunung dengan prinsip rule of third
Pengaplikasian teknik the rule of third.

Cantik ya, foto anjingnya? Pada foto ini, pendaki ingin menonjolkan momen saat anjing melihat keindahan alam. Alhasil, posisi kepala dari anjing ditaruh ke zona point of interest di bagian atas kanan di persilangan dua garis imajiner.

Sampai di sini paham ya?

Selain aturan rule of third, kamu juga bisa menggunakan aturan Golden Rasio untuk membuat foto yang keren. Golden rasio merupakan teknik membagi bidang foto mengikuti deret angka fibonancci. Ada dua teknik umum dalam menerapkan teknik golden rasio di dalam foto, yaitu fibonacci spiral dan phi grid.

Biar kamu langsung punya gambaran, kami akan kasih contoh foto kerennya.

Teknik phi grid

Tips foto keren di gunung dengan prinsip phi grid golden ratio
Pengaplikasian teknik golden ratio di saat memotret.

Teknik phi grid golden ratio mirip dengan konsep third of rule. Akan tetapi, formula dalam menentukan 9 kotak pembagi di dalam foto berbeda. Aturan phi grid golden ratio mengikuti aturan nilai standar golden rasio, yaitu 1:0,618:1.

Dengan meletakkan fokus foto di titik pertemuan dua garis imajiner phi grid, kamu dapat menghasilkan foto yang memukau.

Teknik fibonacci spiral

Tips foto keren di gunung dengan prinsip fibonacci spiral golden ratio
Pengaplikasian teknik fibonacci spiral dalam memotres.

Teknik foto fibonacci spiral lebih mementingkan komposisi foto yang kuat dan meletakkan objek foto di ujung spiral. Teknik ini sangat mengagumkan jika kamu bisa mendapatkan keseimbangan komposisi foto yang bagus dan gambar yang tajam. Teknik ini memang nggak ada obat, jika dikuasai dengan benar. Cakep gila fotonya!

Keren ya? Cuma memosisikan objek pada titik point of interest menggunakan aturan fotografi, foto pendaki pemula bisa langsung keren. Kerennya lagi, kamu bisa mengaplikasikan teknik ini menggunakan smartphone ataupun kamera pocket.

Beh, mantap!

Namun, ada catatan tambahan nih bagi pendaki pemula.

Foto yang bagus itu memiliki rasa dan makna. Untuk mendapatkan foto yang bagus, kamu perlu mengumpulkan elemen pendukung, di antaranya:

  • Momen di saat pendakian.
  • Komposisi foto yang seimbang.
  • Kualitas pencahayaan yang bagus.

Tanpa ketiga elemen tersebut. Biarpun kamu mengikuti aturan thirt of rule ataupun golden ratio, foto kamu akan tetap membosankan.

Pada ulasan selanjutnya, kami akan membedah secara lebih dalam ketiga elemen tersebut. Yuk, lanjut baca.

2. Peka terhadap kualitas cahaya di dalam foto

Seni memotret itu adalah sebuah keterampilan melukis dengan cahaya. Artinya, kualitas foto kamu sangat ditentukan dengan kualitas cahaya yang kamu kombinasikan. Dari clue ini pasti kamu sadar, “Oh, jadi untuk menghasilkan foto yang keren, saya harus memastikan kualitas cahaya di dalam foto berkualitas ya?”.

Ya, benar sekali.

Biar kamu lebih paham, lihat foto keren di bawah ini:

Tips foto keren di gunung dengan mengoptimalkan pencahayaan
Image credit: Luciano Gaudenzio.

Fotografer Luciano Gaudenzio asal Italia rela bermalam berhari-hari di gunung untuk mendapatkan foto keren ini. Dia menunggu momen pencahayaan terbaik di waktu yang tepat. Dengan mempertimbangkan waktu yang tepat, kualitas cahaya dari matahari dan momen lava, Luciano menghasilkan foto yang fenomenal. Itulah, kekuatan dari kualitas cahaya yang di dalam sebuah foto.

Contoh lainnya seperti ini.

Tips foto keren di gunung dengan mengoptimalkan pencahayaan 02
Image credit: Sergey Gorshkov.

Pendaki Sergey Gorshkov memasang kamera tersembunyi saat melintasi hutan Siberia. Tidak di sangka, ada seekor macan yang sedang menggosokkan punggungnya ke pohon. Momen ini diabadikan Sergey dengan epik. Kualitas cahaya di dalam foto juga sangat bagus. Kesan gelap terang, nuansa foto dan momen langka terabadikan dengan baik karena ditunjang dengan pencahayaan bagus.

Lalu, bagaimana pendaki pemula bisa mendapatkan pencahayaan bagus di dalam foto?

  • Pertama, memotretlah di waktu yang tepat. Kalau di gunung saat pagi dan sore hari adalah waktu yang terbaik. Karena pada waktu tersebut muncul golden sunshine dari matahari.
  • Kedua, perhatikan pengaturan ISO & Brighness dari kamera yang kamu pakai. Lakukan pengaturan terbaik untuk mendapatkan pengambilan cahaya yang terbaik. Saran kami, mulai dulu dari pengaturan ISO/Brightness terendah.
  • Ketiga, perhatikan arah datangnya cahaya. Arah cahaya dapat kamu pakai untuk memperkuat kesan gelap terang objek, tone foto dan atmosfer di dalam foto.

Biasanya, pendaki pemula tidak langsung paham dengan teori tersebut. Tapi, cobalah untuk langsung praktik. Lama kelamaan, kamu akan semakin peka dengan kualitas cahaya di dalam setiap foto-foto yang kamu abadikan saat di gunung.

3. Pastikan foto yang kamu ambil tajam dan detail

Tips foto keren di gunung untuk pemula selanjutnya adalah take a sharp as nails. Apa artinya? Artinya, serumit apa pun teknik fotografi yang kamu pakai, kalau hasil foto kamu tidak tajam, semua percuma. Maka dari itu, pastikan hasil foto kamu tajam layaknya ujung paku yang runcing.

Mata manusia itu sangat menyukai detail yang menawan. Semakin detail suatu foto, kamu akan semakin puas dengan hasil yang akan kamu dapatkan. Maka dari itu, banyak produsen kamera mengembangkan berbagai fitur untuk meningkatkan ketajaman hasil foto, misalnya:

  • Fitur autofokus.
  • Fitur burst shot.
  • Lensa super sharp dengan berbagai teknologi stabilizer.
  • Tripod.
  • Hand stabilizer.

Berinvestasilah pada peralatan yang bisa menghasilkan foto yang tajam. Kamu tidak akan kecewa. Percayalah! Foto yang tajam akan lebih bernilai dan lebih memuaskan.

Contohnya seperti foto-foto di bawah ini:

Foto anak-anak cheetah sedang bermain.
Image credit: Frans Lanting.
Foto perburuan hewan di alam liar
Image credit: Yongqing Bao.

Jika foto-foto di atas, tidak tajam, komposisi foto, momen foto dan berbagai teknik rumit lainnya tidak berguna. Jadi, jika kamu ingin punya foto keren di gunung, pastikan foto kamu tajam.

4. Foto dari angle yang berbeda

Setiap makhluk ciptaan Tuhan itu cantik dan ganteng. Jika foto kamu jelek, mungkin angle fotonya kurang tepat. Tidak percaya, coba lihat foto-foto di bawah ini:

Angle foto itu bisa bikin foto di gunung makin keren
Angle foto bisa meningkatkan kecantikan dan kegantengan pendaki.

Dengan mengubah angle foto, kamu bisa mendapatkan foto keren. Coba eksplorasi saja dengan berbagai sudut pengambilan gambar.

  • Top view.
  • Down view.
  • Front view.
  • Back view.
  • Side view.
  • Candid.
  • Zoom view.

Sudut pengambilan gambar yang berbeda, bisa juga kamu kombinasikan dengan teknik framing. Nanti hasilnya seperti ini:

Teknik framing agar foto makin keren
Angle foto dan framing foto bisa menjadikan foto lebih keren.

Menarik, bukan? Langsung dicoba ya, biar makin ahli dalam mengambil foto dari berbagi angle.

5. Abadikan momen terbaik saat pendakian

Tips foto keren di gunung, abadikan momen penuh kenangan
Momen menarik saat bertemu pendaki yang membawa anjing.

Tips foto keren di gunung yang terakhir adalah catch the moment.

  • Moment sunrise.
  • Moment sunset.
  • Moment gunung meletus.
  • Moment kebersamaan saat pendakian.
  • Moment seru saat berkemah.

Dan momen-momen menarik lainnya. Kenapa harus mengabadikan moment?

Semakin lama kamu memotret di gunung, semakin banyak foto yang kamu lihat. Sampai akhirnya, kamu akan menemukan satu foto yang sangat bagus sekali. Dan kamu sangat puas akan hasilnya. Foto tersebut sangat ekspresif.

Kepuasan dari hasil foto tersebut bukan karena teknik rumit yang telah kamu terapkan. Bahkan mungkin kamu lupa bagaimana cara kamu memotret untuk mendapatkan foto tersebut. Tapi, yang jelas kamu akan ingat, foto tersebut menangkap momen tertentu yang membuat kamu senang. Sampai akhirnya, foto tersebut dapat bercerita kepada orang yang melihatnya.

Dari pesan singkat tersebut, kamu pasti paham, bahwa nilai sebuah momen itu sangat tinggi. Jika kamu hanya berfokus pada teknik, foto kamu hanya akan menjadi bagus. Tapi, saat teknik itu mengabadikan momen yang tepat, foto kamu akan menjadi keren dan bernilai. Jadi, rasakan setiap momen dalam pendakianmu dan “Ckreeek” abadikan setiap momennya.

Tapi, ada kalanya, menunggu momen itu membosankan. Pada saat seperti itu, kamu bisa menciptakan momen kamu sendiri. Berpikirlah kreatif. Suruh teman-temanmu berpose seperti yang kamu imajinasikan. Dan fotolah mereka senatural mungkin. Biarkan seolah-olah menjadi momen yang nyata di dalam foto.

Okay, itulah 5 tips foto keren di gunung. Jika ada yang tidak kamu tahu, tulis pertanyaanmu di kolom komentar ya.